Minggu, 15 Mei 2011

Jati Jawa Barat & Jawa Timur/Tengah

Secara umum kayu jati menjadi kayu paling awet dan memiliki nilai jual tinggi dalam bisnis furniture. Selain teksturnya yang halus, kayu jati memiliki kelas awet yang baik. Sumber kayu jati yang paling besar adalah di pulau Jawa tepatnya di daerah Jawa Timur dan perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya di area Cepu, Gunung Kidul, dan sekitarnya.

Dalam industry furniture yang menggunakan bahan baku utama kayu jati dikenal dengan istilah jati Jawa Barat dan Jati Jawa Timur / Tengah. Di Jawa Barat, hutan jati terkonsentrasi di sekitar Ciamis.

Mengapa ada istilah tersebut dan bagaimana kita bisa membedakannya?

Jati Jawa Barat cenderung lebih murah harganya dibandingkan dengan jati yang berasal dari hutan Jawa Timur/ Tengah. Dan perbedaan harganya bisa mencapai nilai yang cukup tinggi / bahkan cukup signifikan.

JATI JAWA BARAT:

Garis axial kayu lebih mudah terlihat [ada kayu Jati Jawa Barat. Dan lebih banyak alur berwarna gelap, walaupun alur tersebut juga terdapat pada jati dari Jawa Timur/Tengah. Tentang density sedikit lebih kecil dan lebih mudah terkena retak rambut. Namun demikian jenis ini memiliki mata kayu lebih sedikit pada level kualitas yang sama.

JATI JAWA TIMUR/TENGAH:

Dikenal memiliki kualitas yang baik. Dengan ukuran diameter yang kurang lebih sama, jati Jawa Timur/Tengah bertekstur lebih haus dan warna lebih seragam. Ketika level MC sudah mencapai di bawah 14%, kayu menjadi sangat stabil. Dalam hali ini untuk jati Jawa Barat kadang-kadang masih terpengaruh udara luar.

Perbedaan warna kayu gubal dan kayu teras hamper sama pada kedua jenis kayu, namun komposisi kayu gubal pada jati dari jawa Timur/Tengah lebih kecil.

Beberapa perbedaan lain dapat langsung dikenali pada saat dibandingkan langsung. Namun secara umum, kayu jati tetap memiliki kualitas yang lebih baik disbanding dengan kayu jenis lain.

Latar Belakang Perbedaan Kualitas:

Beberapa buyer furniture Jati yang berpengalaman bisa membedakan kedua tipe tersebut dan bahkan secara spesifik melakukan negosiasi harga berdasarkan tipe kayu tersebut. Lalu latar belakang apa saja yang membuat keduanya berbeda?

Ada beberapa indikator yang bisa kita saji:

1. Kesuburan Tanah: Hutan di mana pohon jati Jawa Barat tumbuh memiliki struktur tanah yang lebih subur sehingga pertumbuhan pohon sedikit lebih cepat dibandingkan tanah di perbatasan Jawa Tengah & Jawa Timur yang banyak mengandung kapur. Pertumbuhan yang lebih cepat tersebt memungkinkan pori-pori lebih besar.

2. Pegunungan: Tanah yang berpegunungan juga membantu pohon jati tumbuh tanpa terdapat gangguan dalam pembentukan batang pohon.

3. Umur Pohon: Dengan kurang suburnya tanah, pohon di area Jawa Tengah / Timur membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan ukuran diameter yang sama dengan tipe jati dari Jawa barat.

Saat ini mengingat volume da kapasitas kayu jati di pulau jawa mulai berkurang, pemerintah melalui Perun Perhutani dan Inhutani telah mulai mengeksplorasi hutan jati yang ditanam oleh rakyat di area Sulawesi. Namun dengan perbedaan struktur tanah, kualitas kayu jati Sulawesi masih jauh / kurang baik disbanding yang dari pulau Jawa. Rata-rata berdiameter kecil ( 25 – 30 ) cm dan terdapat banyak mata kayu.

Sumber: www.tentangkayu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar